Rabu, 31 Desember 2014

Arsitektur Bisnis dan Teknologi dalam Pengembangan E Commerce

Dalam berbagai teori manajemen dikatakan bahwa skenario pengembangan teknologi informasi harus sejalan dengan strategi bisnis perusahaan. Sejalan dalam arti kata bahwa dalam tataran strategis dan aktivitas operasional, pengembangan teknologi informasi semacam E-Commerce harus berada dalam kerangka arsitektur bisnis perusahaan. Eberhardt Rechtin mendefinisikan arsitektur bisnis perusahaan sebagai penggabungan antara tiga komponen besar, yaitu: organisasi, proses, dan teknologi. Untuk sebuah perusahaan berskala kecil, arsitektur bisnis yang ada sangatlah sederhana, sehingga tidak perlu dilakukan usaha khusus untuk mendefinisikan dan memahaminya. Hal ini sangat berbeda dengan perusahaan-perusahaan berskala menengah dan besar, dimana hubungan antara satu komponen dengan komponen lainnya telah sedemikian rumit, sehingga sangat sulit untuk melakukan pemahaman terhadap arsitektur bisnis perusahaan tanpa adanya pegangan yang jelas dan akurat. Kompleksitas arsitektur bisnis semakin bertambah tinggi sejalan dengan cepatnya perubahan yang terjadi di dalam perusahaan sebagai jawaban atas dinamika lingkungan bisnis yang sedemikian cepat berubah. Cepatnya perkembangan bisnis dan perubahan yang terjadi memaksa perusahaan untuk menyusun strategi implementasi E-Commerce-nya agar tidak terjadi suatu pengembangan sistem yang “tambal sulam” dan membahayakan perusahaan. Suatu pendekatan baru dalam memahami konsep pengembangan E-Commerce yang sejalan dengan kebutuhan bisnis yang selalu berubah secara cepat dari waktu ke waktu harus dikuasi oleh manajemen perusahaan (Fingar, 2000). Gambar berikut memperlihatkan bagaimana konsep pengembangan E-Commerce yang sejalan dengan kerangka strategis perusahaan.
E-Commerce Business Strategy
Memahami keberadaan E-Commerce dalam kerangka bisnis perusahaan bukanlah merupakan suatu hal yang mudah. Vince Barabba dari General Motors mengatakan bahwa diperlukan suatu kemampuan berfikir secara lateral (outside the box) untuk dapat memahami karakteristik dan peluang-peluang bisnis yang ditawarkan oleh E-Commerce.

5 tren yang akan mempengaruhi bisnis dan teknologi

Menurut Adrian De Luca, chief technology officer Hitachi Data Systems Asia Pasifik, lima tren itu adalah inisiatif Smart City akan mendorong investasi yang lebih besar di Internet of Things; Industri akan meningkatkan inisiatif Big Data untuk mendapatkan keuntungan kompetitif.
Kemudian Hybrid Cloud akan muncul sebagai pendekatan yang lebih disukai untuk penggelaran aplikasi enterprise; "Ledakan" mobile akan membutuhkan infrastruktur teknologi yang lebih data-driven dan Dengan peraturan baru yang mengatur privasi dan perlindungan data, bisnis akan meningkatkan investasi terkait-kepatuhan.
Menurut Luca, limatren dimaksud akan menjadi kunci penting adalah semakin meningkatnya titik temu antara bisnis dan teknologi informasi.
"Era Business-Defined IT sudah hadir, dan sekarang adalah waktu bagi TI untuk merangkul platform...