Kamis, 20 November 2014

Derita Petani Gara-gara Irigasi Rusak, Beralih Jadi Tukang Jahit Hingga Nganggur


//images.detik.com/content/2014/11/20/4/183010_irigasi1.jpgBelakangan ini ketergantungan para petani di Pantai Utara (Pantura) Jawa seperti di Pekalongan terhadap irigasi sangat tinggi. Sehingga bila ada irigasi rusak sampai tak mengairi sawah mereka, maka dampaknya sangat terasa sampai kehilangan pekerjaan.

Misalnya sistem irigasi di Bendung Simbang di Dukuh Simbang, Desa Kalimojosari, Doro, Pekalongan (Jawa Tengah). Sejak 4 Januari 2011, bendung ini jebol karena banjir namun kini proses perbaikannya belum tuntas. Akibatnya ratusan hektar sawah di beberapa kecamatan di Pakalongan seluas 602 hektar tak mendapatkan air dari irigasi.

Seorang petani bernama Kudun (45 tahun) mencurahkan perasaannya soal sawahnya yang tak terairi air gara-gara irigasi yang kering. Petani asal Kecamatan Kedungwuni ini berharap pemerintah bisa segera memperbaiki bendung yang rusak, sehingga dirinya dan sesama petani lainnya menanam padi lagi.

"Kering udah hampir 3 tahun. Ambruk, benteng-benteng bendung jadi rusak sampai sudah diperbaiki tapi belum selesai. Selama 3 tahun nggak bisa ditanami," keluh Kudun di Pekalongan, Kamis (20/11/2014)

Menurutnya penderitaan petani semakin terasa setelah harga BBM naik, ia beralasan semenjak bendung rusak, kegiatannya sebagai petani nyaris berhenti tanpa penghasilan.Sementara itu, petani lainnya bernam Suriah mengakui hal yang sama. Kini banyak rekannya yang tak lagi bercocok tanam harus beralih profesi seperti menjadi penjahit, bahkan tak sedikit yang menganggur.

"Usaha lain, jahit pakaian, itu kalau yang muda. Tapi kalau yang tua di rumah ngaggur, paling minta anaknya," kata Suriah.

Ia berhatap selain perbaikan irigasi, pemerintah bisa memberikan pupuk yang bagus hingga bantuan pupuk. Suriah berpesan agar subsidi pupuk tak dihapus, apalagi saat ini sudah ada kenaikan harga BBM.

"Ya nambah susahlah petani ini. Bendungannya nggak ada jadi kering semua susah kita buat nanamnya," kata Suriah.

Sungguh memprihatinkan kondisi diatas,seharusnya pemerintah lebih peka terhadap masalah rakyat kecil tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar