1. Perbedaan
kandungan sumber daya alam
Perbedaan kandungan sumber daya alam akan mempengaruhi kegiatan produksi
pada daerah bersangkutan. Daerah dengan kandungan sumber daya alam cukup tinggi
akan dapat memproduksi barang-barang tertentu dengan biaya relatif murah
dibandingkan dengan daerah lain yang mempunyai kandungan sumber daya alam lebih
rendah. Kondisi ini mendorong pertumbuhan ekonomi daerah bersangkutan menjadi
lebih cepat. Sedangkan daerah lain yang mempunyai kandungan sumber daya alam
lebih kecil hanya akan dapat memproduksi barang-barang dengan biaya produksi
lebih tinggi sehingga daya saingnya menjadi lemah. Kondisi tersebut menyebabkan
daerah bersangkutan cenderung mempunyai pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat.
2. Perbedaan
kondisi demografis
Perbedaan kondisi demografis meliputi perbedaan tingkat pertumbuhan dan
struktur kependudukan, perbedaan tingkat pendidikan dan kesehatan, perbedaan
kondisi ketenagakerjaan dan perbedaan dalam tingkah laku dan kebiasaan serta
etos kerja yang dimiliki masyarakat daerah bersangkutan. Kondisi demografis
akan berpengaruh terhadap produktivitas kerja masyarakat setempat. Daerah
dengan kondisi demografis yang baik akan cenderung mempunyai produktivitas
kerja yang lebih tinggi sehingga hal ini akan mendorong peningkatan investasi
yang selanjutnya akan meningkatkan penyediaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi
daerah tersebut.
3. Kurang
lancarnya mobilitas barang dan jasa
Mobilitas barang dan jasa
meliputi kegiatan perdagangan antar daerah dan migrasi baik yang disponsori
pemerintah (transmigrasi) atau migrasi spontan. Alasannya adalah apabila
mobilitas kurang lancar maka kelebihan produksi suatu daerah tidak dapat di
jual ke daerah lain yang membutuhkan. Akibatnya adalah ketimpangan pembangunan
antar wilayah akan cenderung tinggi, sehingga daerah terbelakang sulit
mendorong proses pembangunannya.
4. Konsentrasi
kegiatan ekonomi wilayah
Pertumbuhan ekonomi akan
cenderung lebih cepat pada suatu daerah dimana konsentrasi kegiatan ekonominya
cukup besar. Kondisi inilah yang selanjutnya akan mendorong proses pembangunan
daerah melalui peningkatan penyediaan lapangan kerja dan tingkat pendapatan
masyarakat.
5. Alokasi dana
pembangunan antar wilayah
Alokasi dana ini bisa
berasal dari pemerintah maupun swasta. Pada sistem pemerintahan otonomi maka
dana pemerintah akan lebih banyak dialokasikan ke daerah sehingga ketimpangan
pembangunan antar wilayah akan cenderung lebih rendah. Untuk investasi swasta
lebih banyak ditentukan oleh kekuatan pasar. Dimana keuntungan lokasi yang
dimiliki oleh suatu daerah merupakan kekuatan yang berperan banyak dalam menark
investasi swasta. Keuntungan lokasi ditentukan oleh biaya transpor baik bahan
baku dan hasil produksi yang harus dikeluarkan pengusaha, perbedaan upah buruh,
konsentrasi pasar, tingkat persaingan usaha dan sewa tanah. Oleh karena itu
investai akan cenderung lebih banyak di daerah perkotaan dibandingkan dengan
daerah pedesaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar